Muhammad Asbar Sabrie

"Hipertensi Berat"

Akibat pola hidup dan pola makan yang salah, ditambah kebiasaan merokok berlebihan dan tidak pernah ke dokter atau melakukan medical check up, ternyata tanpa sadar Saya adalah penderita hipertensi berat. Masalahnya, tidak seperti penderita hipertensi pada umumnya, Saya tidak pernah merasakan gejala hipertensi seperti sakit di kepala atau tengkuk, pusing atau sesak nafas.

Sampai pada tahun 2003, saat Saya berumur 59 tahun, Saya hampir terkena stroke setelah Saya memakan durian dalam jumlah yang banyak. Setelah memeriksakan diri ke dokter, ternyata tekanan darah saya 170/110. Oleh dokter Saya diberi obat yang katanya harus dikonsumsi seumur hidup. Namun obat ini mempunyai efek samping yang menjengkelkan karena Saya terus menerus batuk disebabkan tenggorokan selalu terasa gatal. Saya minta diganti obatnya tapi obat yang baru mengakibatkan jantung Saya selalu berdebar-debar.

Akhirnya saya beralih ke pengobatan alternatif seperti refleksi yang menyakitkan sampai mengunjungi praktek dokter yang tidak menggunakan obat-obat kimiawi, tapi obat-obat jamu yang dikemas dalam tablet yang jumlahnya 5 macam dan setiap macam diminum 3 tablet. Semua ini ternyata juga tidak berhasil mengatasi masalah hipertensi Saya.

Pada suatu pagi di tahun 2008, saya mengunjungi seorang teman, Bapak Fattah Zarkoni. Pak Fattah sendiri adalah penderita hipertensi dan dirumahnya ada alat pengukur tekanan darah. Iseng-iseng saya minta diukur tekanan darah Saya. Hasilnya sangat mengejutkan karena ternyata menunjukkan angka 200/120. Pak Fattah meminta Saya untuk meminum sebuah tablet yang biasa dikonsumsinya. Kemudian saya disuruh istirahat. Sejam kemudian tekanan darah saya diukur ulang dan hasilnya bukan turun, malah naik drastis menjadi 250/150.

Pak Fattah menjadi sangat khawatir dan segera membawa Saya ke rumah sakit terdekat di daerah Kalimalang. Di rumah sakit, tekanan darah saya diukur lagi dan hasilnya masih tetap 250/150. Pak dokter geleng-geleng kepala setelah saya beritahu bahwa Saya tidak merasakan sakit kepala atau tengkuk, pusing maupun sesak nafas. Oleh dokter Saya diharuskan opname dan diinfus serta diberi 2 macam obat untuk menurunkan tekanan darah Saya. Saya dirawat selama 3 hari dan setelah keluar dari rumah sakit, Saya diharuskan mengkonsumsi 2 macam obat yang harganya sangat mahal.

Tahitian Noni Sangat Menolong

Dari Internet, Saya menemukan artikel tentang TNBB dan cara kerjanya untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Saya mencoba menghubungi orang yang mempunyai situs itu dan meyakinkan Saya untuk mencoba TNBB.

Semula dosis yang Saya gunakan adalah 3x30ml. Setelah meminum 2 botol, Saya mulai merasakan peningkatan kesehatan yang berarti. BAB Saya jadi lancar dan ketika diperiksakan ke klinik, tekanan darah Saya adalah 140/90. Hanya sakit pinggang Saya yang masih terasa belum berubah. Atas usul konsultasi Saya, dosisnya Saya tambah menjadi 3x60. Nah sakit pinggang Saya beberapa hari kemudian mulai berkurang dan lama-lama menjadi hilang.

Akhirnya Saya memberitahu ke keluarga besar dan ke teman-teman dekat. Pak Fattah yang terkena serangan jantung dan harus dioperasi, akhirnya mau meminum Noni dan Alhamdulillah sehat kembali setelah minum TNBB selama dua bulan. Sekarang Pak Fattah sudah sehat. Sekarang umur Saya 68 tahun dan tetap mengkonsumsi TNBB untuk menjaga kesehatan.

Kisah Serupa:

Alexander Temala Ledjap
Nama saya Alexander Temala Ledjap, usia 53 tahun. Pada tanggal 7 September 2013 pukul 7.30, tiba-tiba saya lumpuh - tidak bisa berpikir dan berbicara lagi. Akhirnya istri dan anak sulung saya segera membawa saya ke dokter langganan untuk diperiksa. Tuhan Menyelamatkan Saya dari Stroke Berat & Pendarahan Hebat di Otak melalui Tahitian Noni Setelah diperiksa, dokter menyimpulkan bahwa saya harus segera dibawa kerumah sakit saat itu juga karena jika terlambat sedikit saja maka saya tidak akan bisa tertolong lagi....
Baca Lebih Lanjut Di Sini!

Rima
PASIEN PENDERITA STROKE USIA 58 TAHUN SUDAH 2 BULAN LUMPUH TOTAL Perkenalkan saya, Ibu Rima berusia 58 tahun mengalami Stroke dan telah lumpuh total selama 2 bulan. Keluhan yang saya alami tanggal 23 Desember 2016 harus di gendong bersama dengan putri saya tercinta dikarenakan tekanan darah pada saat itu 180/110 mmHg. Setelah menjalani proses perawatan selama beberapa hari di Rumah Sakit selama beberapa hari, saya diperkenalkan oleh Pak Adi dari Medan, yang memperkenalkan saya dengan Maxidoid....
Baca Lebih Lanjut Di Sini!

Herianto Chong
Pada bulan Desember 2009, sehabis pulang dari Pontianak, kaki Herianto menjadi lemas. Pengobatan dengan produk-produk tradisional Cina dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan tersebut. Namun karena terlalu banyak mengonsumsi obat cina, bukannya semakin membaik malah menimbulkan penyakit lain, yaitu darah tinggi yang menyebabkan Herianto tidak bisa tidur 4 hari 4 malam sehingga harus diopname di rumah sakit. Diagnosa dokter menyatakan bahwa Herianto mengidap penyakit darah tinggi dan pembengkakan jantung sebelah kiri yang menyebabkan sesak di dada setiap kali bangun dari tempat pembaringan dan kaki lemas....
Baca Lebih Lanjut Di Sini!

Pak Wasito
Pantang makan di usia lebih dari 50 tahun rasanya sudah hal lumrah dalam menjaga kesehatan. Tapi tidak bagi Wasito, 62 Tahun yang Mei lalu mendapat serangan jantung dan harus menginap di Rumah Sakit Gatot Subroto selama lebih dari 40 hari. Layaknya penderita jantung, seharusnya Wasito harus memantang makanan yang mampu menyebabkan serangan itu kembali lagi. Termasuk menderita Hipertensi, karena tekanan darahnya mencapai angka 240/200. Tapi setelah Wasito rajin meminum Tahitian Noni Juice sekitar awal Juli, angka tekanan darahnya tidak bergeming dari 120/80....
Baca Lebih Lanjut Di Sini!

Jimmy Williams
Diabetes, Kegemukan Pada tahun 1996, berat badan Jimmy Williams mencapai 420 pounds. Dia mengidap penyakit Tekanan Darah Tinggi dan Lupus. Jimmy harus menggunakan Steroid untuk menangani Lupus. Akibat pemakaian steroid ini, Jimmy mengalami kerusakan pankreas. Jimmy mendapat penyakit baru, yaitu Diabetes. Jimmy harus menggunakan 45 unit insulin dua kali setiap hari. Jimmy benar-benar menjadi orang yang sangat menderita. Masalah berat badan, dan berbagai penyakit bersarang di dalam tubuhnya. Jimmy sangat membutuhkan mujizat, dia benar-benar tidak berdaya....
Baca Lebih Lanjut Di Sini!

Yanti Widjaja
Stroke BERENANG adalah kegemaran saya, tapi suatu pagi, saya dikejutkan oleh masalah kesehatan yang muncul. Ketika sedang berendam di air, tiba-tiba saya mendapat serangan tekanan darah tinggi. Saya merasakan ada sesutau yang aneh pada tubuh saya. Kepala terasa pusing dan sakit. Perut terasa mual dan muntah-muntah. Suami saya langsung membawa Saya ke dokter dan Saya dinyatakan stroke. Langit seperti runtuh. Tapi saya tetap semangat untuk sembuh. Selama dua bulan Saya berobat ke dokter, ada sedikit perubahan yang Saya rasakan, seperti rasa sakit kepala yang sudah hilang....
Baca Lebih Lanjut Di Sini!

Aminudin
Aminudin – Waspada Kesehatan Diusia Senja “Saya menjalani diet ketat untuk mengatasi masalah diabetes. Inilah puncak penderitaan saya.” Usia senja menjadi momok bagi kesehatan untuk sebagian orang. Begitu pula yang dialami oleh Aminudin. Menginjak usia senja Aminudin mulai khawatir akan kesehatan yang semakin menurun, “Bertambahnya usia bukan berarti bertambahnya pula nikmat yang diberikan Allah SWT,” tegasnya. Sejak usia 50 tahun, kesehatan Aminudin mulai menurun. Mulanya Aminudin menderita tekanan darah tinggi. Ia pun diminta dokter mengurangi makanan yang berpotensi memicu tekanan darahnya....
Baca Lebih Lanjut Di Sini!

Nariani
Lebih Pede Tanpa Tremor Usianya yang sudah menginjak kepala enam tidak menyurutkan kegiatannya dalam beribadah. Justru di usia matangnya inilah, Nariani menjadi getol beribadah. Tak tanggung-tanggung, Ia merupakan bagian dari paduan suara di sebuah gereja dekat tempat tinggalnya. Kegiatannya tersebut membutuhkan stamina prima dan kesehatan yang optimal, tapi sangat disayangkan penyakit parkinson yang menderanya sejak 2006 silam membuat Nariani minder untuk tampil lagi di gereja. “Awalnya suami saya yang melihat sekitar leher saya bergerak sendiri (tremor)....
Baca Lebih Lanjut Di Sini!

Rizka Chandradewi
Kini Lebih Happy & Mandiri Memiliki seorang anak autis tentu tak mudah bagi orang tua manapun, termasuk untuk Rizka Chandradewi, ibu dua anak. Putra pertamanya, Aradea yang akrab dipanggil Ara adalah penyandang autisme. Banyak rambu yang harus diperhatikan Rizka dalam membesarkan Ara. Antara lain, Ia tak boleh sembarangan memberikan obat-obatan bila Ara sakit, karena putra sulungnya itu alergi zat kimia. Konsumsi zat kimia akan membuat wajahnya bengka-bengkak. Parasetamol yang sangat ringan pun tak bisa ditolerir oleh tubuh Ara....
Baca Lebih Lanjut Di Sini!

Sarinah, 48 tahun
Solusi Asma Bertahun-tahun MENJELANG Idul Adha tahun 2009 lalu, tepatnya bulan November. Ibu Sarinah yang tinggal di daerah Manggarai, Jakarta Selatan melakukan perjalanan ke Bekasi, kondisi Ibu Sarinah mendadak drop. Kepala pusing dan badan terasa gemetar. Anak-anaknya mengira bahwa Ibunya mengalami tekanan darah tinggi. Langsung saja di kasih obat penurun tekanan darah. Namun kondisinya bukannya membaik, malah semakin memburuk. “Langsung saja saya bawa Ibu ke rumah sakit terdekat,” ujar Sarwan, anak bungsu Ibu Sarinah....
Baca Lebih Lanjut Di Sini!

Kisah Lainnya:

Berbagi Cerita - Berbagi Pengalaman

Apa kata mereka yang sudah pernah meminum produk tn-bb.com

Selengkapnya Klik Di Sini!

tn-bb.com