Andri Astuti

"Cystitis"

Saya sudah mulai minum TNBB Original meskipun tidak rutin selama beberapa bulan setelah anak bungsu Saya yang terkena “Demam Tifoid” terbantu staminanya dengan TNBB. Pada bulan puasa yang lalu Saya mengalami anyang-anyangan yang sangat menyiksa. Karena bertepatan dengan bulan puasa, tentunya minum menjadi berkurang frekuensinya, apalagi ditambah dengan banyaknya kegiatan di rumah yang menguras tenaga serta banyak keluar keringat. Karena tersiksa dengan keadaan tersebut, akhirnya Saya ke Dokter dan diberi obat untuk 3 hari. Tetapi setelah 3 hari tidak kunjung sembuh juga.

Setelah obat habis beberapa hari kemudian, Saya pergi ke Dokter lain untuk meminta second opinion (pendapat kedua - red). Dokter kedua juga memberikan obat untuk 5 hari. Tetapi sampai obat habispun, penyakit Saya belum juga pergi, bahkan semakin parah. Dari kencing yang sedikit sampai akhirnya hanya menetes dengan rasa nyeri yang teramat sangat dan mengganggu tidur di malam hari karena setiap 1/2 jam harus terbangun untuk pergi kencing. TNBB Original pun masih saya minum dengan dosis 2x15 ml sampai 20 ml/hari, terkadang lebih.

Tanpa terasa dari hari ke hari perut inipun menjadi buncit seperti sedang hamil. Dengan kondisi yang sangat nyeri di perut bagian bawah, Saya kembali ke Dokter kedua untuk konsultasi. Akhirnya Dokter tersebut memberikan pengantar ke seorang Profesor ahli SPOG dan Uroginekologi untuk USG dan kateter untuk menguras kandung kemih. Tapi ternyata sang Profesor tersebut tidak berhasil memasang kateter. Setelah diperiksa lagi, Dokter mengatakan bahwa sudah tidak ada urin dan muncul diagnosa miom/tumor sebesar kepala bayi, langsung Saya stress begitu juga suami.

Sang Profesor lalu memberikan pengantar ke RSCM sesuai permintaan sumai untuk tindakan operasi. Keesokan harinya Saya tidak langsung ke rumah sakit karena memikirkan biaya. Akhirnya 2 hari kemudian pada tanggal 16 Agustus 2012 Saya sudah tidak tahan lagi dengan nyeri di perut bagian bawah dan hari itu sudah 24 jam Saya tidak merasakan keinginan untuk kencing. Saya pergi ke RSCM ke bagian kebidanan poliginekologi tapi karena di surat pengantar menyebutkan miom, Saya diminta kebagian ginekolog. Dokter ginekolog pun berusaha memasang kateter tapi tidak bisa juga. Para Dokter ginekolog akhirnya meminta bantuan seoran Dokter onkologi. Dokter onkologi ini meminta supaya Saya di USG terlebih dahulu untuk memastikan apakah betul miom/tumor. Setelah USG diambil kesimpulan itu bukan tumor/miom dan Dokter tersebut berusaha memasang kateter dan akhirnya berhasil.

Pertama kali kateter keluar urin sebanyak 1.6 liter. Setelah itu dipasang kantong kateter dan urin masih keluar terus hampir 1 liter lalu dibuang dan urin masih terus keluar. Rasa lega menghinggapi diri Saya karena ternyata bukan tumor yang diperkirakan sang Profesor. Hari itu Saya tidak boleh pulang karena harus dirawat untuk evaluasi selanjutnya.

Selama dirawat Saya tidak minum TNBB Original, Alhasil Saya berlebaran di rumah sakit. Tiga hari setelah lebaran dokter mengijinkan Saya pulang karena hasil check urin dan sebagainya sudah bagus. Tetapi karena belum bisa kencing alami Saya pulang memakai kateter.

Seminggu setelah kembali ke rumah, Saya mulai minum TNBB dengan dosis ringan. Saya berpikir bahwa Saya harus mendapatkan nutrisi dan stamina yang baik meskipun pakai kateter. Saat kontrol ke dokter, belia memberi terapi buka tutup per 4 jam dan setelah beberapa hari harus kembali ke dokter lagi, Untuk mengetahui apakah Saya sudah dapat kencing alami, dilakukan terapi dengan melepas kateter dan dievaluasi 6 jam kemudian. Tapi selama 6 jam tersebut, keinginan kencing ada tapi urin tidak dapat keluar seperti ada yang menyumbat saluran, akhirnya dipasang kateter lagi. Lelah rasanya dan ada rasa putus asa, harus sampai kapan kecing dibantu dengan kateter.

Di acara halal bihalal, Saya meminta Bapak untuk konsultasi tentang penyakit Saya dan disarankan minum TNBB Original 3x60 ml per hari. Dengan tetap meminum TNBB sesuai anjuran, beberapa terapi Saya jalani seperti rontgen BNO IVP, urin lengkap, urin biakan, rehabilitasi medik, dan yang terakhir urodinamik. Di terapi terakhir inilah Dokter memberitahukan bahwa hasil urodinamik merujuk untuk dilakukan operasi uretroskopi dan OTIS karena belum dapat kencing mandiri. Saya tentunya tidak menginginkan operasi, selain masalah biaya juga takut efek dari operasi tersebut.

Pada kesempatan lain Saya meminta untuk kembali konsultasi tentang penyakit Saya dan ternyata masih banyak bakteri/kuman lalu dianjurkan minum TNBB Original 3x60 ml ditambah Extra 4x30 ml. Nah pada saat minum TNBB Original + Extra inilah di hari kelima terjadi perembesan urin pada selang kateter. Saya senang tapi juga bingung dan bertanya dalam hari apakah mungkin urin bisa merembes padahal pakai kateter? Setelah TNBB Original + Extra habis, Saya disarankan minum Maxidoid dengan dosis 4x60 ml per hari. Selama minum Maxidoid perembesan itu semakin dapat Saya rasakan, pada saat botol ketiga hampir habis. Saya memberanikan diri ke RSCM untuk berkonsultasi dengan dokter sekaligus ganti kateter. Kepada dokter RSCM Saya katakan bahwa Saya minum Maxidoid dan Saya juga memperlihatkannya kepada dokter, tetapi para dokter itu tidak percaya bahwa Maxidoid dapat menyebabkan perembesan, Setelah para dokter itu berkonsultasi dengan sang Profesor, maka Saya diharuskan datang keesokan harinya untuk terapi 6 jam.

Keesokan harinya, tanggal 19 Oktober 2012 jam 08.00 pagi kateter sudah dilepas dan Saya pulang. Setibanya di rumah, sekitar jam 10.00, Saya merasakan ingin buang air kecil, langsung Saya ke kamar mandi sambil berdoa semoga bisa kencing secara normal dan hasilnya Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT Saya sudah dapat kencing secara normal, karena kalau Saya belum dapat kencing alami dokter mengultimatum bahwa Saya harus operasi tanpa protes.

Siang harinya Saya kembali ke RSCM dengan membawa catatan yang diminta dokter. Catatan yang berisi jam berapa kencing dan berapa banyak urin yang keluar. Sebelum diperiksa Saya harus kencing terlebih dahulu dan pada saat diperiksa dengan dipasang kateter lagi ternyata sisa urin Saya hanya 75 ml. Alhamdulillah itu pertanda Saya sudah terbebas dari kateter. Dokter terheran-heran dan mengatakan semoga Maxidoidnya laku. Tetapi ternyata dokter masih meminta Saya untuk datang 3 hari kemudian dengan membawa catatan lagi dan 3 hari kemudian hasilnya bagus.

Alhamdulillah ya Allah, Kau telah sembukan aku melalui TNBB.

Kisah Serupa:

Bpk. Subagio Asihanto Dan Keluarga
Berawal di tahun 2006, saya memiliki masalah dengan kesehatan, yaitu batu ginjal dan batu kantung kemih. Bulan Februari 2006, saya masuk salah satu rumah sakit di Jakarta untuk pengambilan dan pemecahan batu ginjal atau batu kantung kemih. Setelah operasi selesai, dokter berharap batu yang sudah pecah bisa keluar bersamaan dengan urine. Tapi ternyata, setelah selang kateter dilepas, saya mengalami masalah baru karena menyempitnya saluran urine hingga 90%. Alhasil, dengan saluran urine hanya sebesar 10% saluran normal, saya tidak bisa membuang urine....
Baca Lebih Lanjut Di Sini!

Kisah Lainnya:

Berbagi Cerita - Berbagi Pengalaman

Apa kata mereka yang sudah pernah meminum produk tn-bb.com

Selengkapnya Klik Di Sini!

tn-bb.com